Senin, 16 November 2015

Perkembangan Bayi 7-9 Bulan


 
Motorik Kasar Bayi Berumur 7-9 Bulan
Motorik kasar meliputi kegiatan-kegiatan otot besar seperti menggerakkan tangan, berjalan, dll. Sedangkan perkembangan motorik kasar pada saat bayi berumur 7-9 bulan meliputi mengangkat kepala, tengkurap, berguling, menopang badan, merangkak, berdiri tanpa dukungan, bayi bisa menyangga badannya ketika berdiri, dll (Santrock: 145-147). Bayi mampu melakukan beberapa gerakan ini disebabkan oleh kematangan otot-otot, tulang-tulang, dan struktur syaraf. Selain kematangan yang terjadi dalam diri bayi, adanya kesempatan untuk berlatih dan belajar gerakan-gerakan tertentu sehingga bayi bisa melakukan berbagai gerakan-gerakan yang sesuai dengan umurnya (Hurlock: 79).
Beberapa gerakan yang dapat dilakukan oleh bayi yang berumur 7-9 bulan antara lain pada daerah kepala (menahan kepala), pada daerah badan (berguling dan duduk) dan pada daerah tungkai (bayi mampu merangkak pada usia 8 bulan) (Hurlock: 79). Bayi berumur 7 bulan mulai senang mengangkat dan menurunkan bokong serta pungungnya. Keterampilan kakinya juga ditunjukkan olehnya, contohnya saat bayi digendong, bayi meloncat-loncatkan kakinya. Di usia bayi berumur 8 bulan bayi mulai merangkak dan mengesot sepanjang lantai. Kepandaiannya merangkak menyebabkan ia senang bergerak. Kemudian otot punggung dan bahu sudah semakin terkontrol, oleh karena itu bayi sudah bisa duduk sendiri tanpa bantuan dari orang tunya.
Selain mampu duduk sendiri bayi juga sudah bisa berdiri. Karena si bayi sudah dapat berdiri, si bayi sering menggoyang-goyangkan badannya ke depan dan kebelakang. Ketika ia akan berdiri bayi memegang kursi atau meja, lalu sambil berpegangan bayi mengangkat tubuhnya untuk berdiri, dari berdiri itu bayi juga mampu untuk duduk kembali tanpa bantuan. Pada saat bayi menginjak umur 9 bulan mulai berjalan bayi semakin baik (www.google.com: dari milis ayah bunda). Bayi yang berumur 7-9 bulan kemampuan motorik kasar bayi antara lain: mampu duduk tanpa bantuan, mulai belajar merangkak, mampu menggulingkan tubuhnya untuk berpindah tempat, kalau dipegang pinggang si bayi, si bayi akan bersemangat untuk menggerakkan ke dua kakinya, mulai belajar berjalan,dll (www.google.com: Sri Lestari Ningsih).
Bayi yang berumur 6-8 bulan kemampuan motoriknya antara lain : sudah dapat duduk sendiri tanpa bantuan, kebanyakan bayi yang berumur ini mulai belajar merangkak. Namun merangkak bukan merupakan tonggak perkembangan utama. Bila bayi tidak merangkakmaka bukan sesuatau kelainan karena beberapa bayi yang tidak melaluinya terbukti mengalami perkembangan motorik yang normal. Kemudian bayi yang berumur 7,5-10 bulan kemampuan motorik kasar yang dapat ia lakukan antara lain: bayi sudah mulai belajar berdiri dengan berpegangan pada tepi meja atau pada kursi, tapi pada beberapa bayi ada yang sudah mulai berjalan dan merambat serta melangkah bebertapa langkah (www.google.com: baby walker...masihkah perlu? ).
Pada bulan ke tujuh bayi mulai senang mengangkat dan menurunkan bokongnya serta punggungnya. Keterampilan kakinya juga ditunjukkan olehnya, misalnya saat ia didirikan di pangkuan kita si bayi pasti akan meloncat-meloncat gembira menggoyangkan-goyangkan kedua kakinya. Merangkak merupakan aktifitas yang menonjol yang banyak mendapatkan sorotan bagi orang tua. Di usia delapan bulan bayi mulai merangkak dan mengesot sepanjang lantai. Karena kepandaiannya tersebut ia sering bergerak. Selain kemampuan motorik kasar yang di kuasai oleh bayi yang berumur 7-9 bulan adalah berdiri, dimana sebelum ia berdiri, si bayi memegang meja atau kursi untuk mengangkatnya ketika ia akan berdiri kemudian bayi juga sudah mampu untuk berjalan (www.google.com: Milis Balita Anda).
Perkembangan gerakan bayi berumur 7-9 bulan diantaranya adalah (www.google.com: Rena):
1. Bila digendong dan diberdirirkan dipangkuan bayi akan meloncat-loncat
2. Senang mengangkat dan menurunkan bokong serta punggunggnya
3. Bayi sudah bisa berdiri dengan kedua tangannnya berpegangan pada meja atau kursi, lalu menggeser kakinya satu persatu ke arah samping
4. Merangkak
5. Mampu duduk tanpa bantuan orang tuanya
6. Dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri
7. Si bayi mulai belajar berjalan
Motorik kasar adalah bagian aktifitas motor yang melibatkan keterampilan-ketermpilan otot besar, gerakan seperti tengkurap, duduk, merangkak, mengangkat leher, dll. Gerakan-gerakan ini lah yang terjadi pada awal perkembangan motorik bayi (www.google.com: Femi dan Heru). Berdasarkan standar yang sudah dibakukan bedasarkan penelitian statistik terhadap mayoritas bayi normal. Kemampuan motorik kasar bayi yang berumur 7-9 bulan adalah: merangkak, duduk tegak, mendorong badan ke atas sampai berdiri, menjumput dengan ibu jari dan telunjuk, makan sendiri (berantakan), menjatuhkan mainan, berguling, (www.google.com: fase balita).
Menurut sumber kumpulan informasi ibu dan bayi menjelaskan kemampuan motorik kasar bayi berumur 7-9 bulan adalah: bayi di usia 7 bulan mulai senang mengangkat dan menurunkan bokong dan punggungnya. Pada saat bayi berumur 8 bulan bayi mulai merangkak dan mengesot sepanjang lantai, selain itu otot bahu sudah mulai menguat, sehingga si bayi sudah dapat duduk sendiri tanpa bantuan, selain itu pada umur 8 bulan ini juga si bayi sudah mulai menarik tubuhnya keposisi berdiri. Kemudian pada saat bayi berumur 9 bulan, keterampilan berjalan bayi semakin baik, jika kita memegang tangannya ia akan berlatih menapakkan serta melangkahkan ke dua kakinya, seiring dengan latihan jalannya bayi juga semakin “aksi memperlihakan kepandaian merangkak yang sudah ditunjukkan di usia 8 bulan (www.google.com: informasi kesehatan ibu dan anak).
Bayi yang berumur 7-9 bulan kemampuan motoriknya antara lain adalah bayi dapat duduk sendiri dan berbaring berbalik-balik, ia mulai belajar berdiri, dan ia dapat berdiri sendiri dengan berpegangan pada sisi meja atau kursi (Zulkifli: 28).
B. Motorik halus bayi berumur 7-9 bulan
Bayi mengalami kesulitan dalam mengendalikan keterampilan motorik halus pada saat lahir, walaupun mereka memilik banyak komponene penting yang kelak menjadi gerakan lengan, tangan dan jari tangan yang terkoordinasi dengan baik. Perkembangan perilaku seperti meraih dan menggenggam semakin baik dalam dua tahun pertama kehidupan. Pada mulanya bayi memperlihatkan gerakan bahu dan siku yang kasar, tetapi kemudian memeperlihatkan gerakan pergelangan tangan, perputaran tangan dan koordinasi ibu jari dan jari telunjuk tangan. Kematangan koordinasi tangan-mata sepanjang dua tahun pertama kehidupan tercermin dala peningkatan keterampilan motorik halus (Santrock: 147).
Kemampuan motorik halus pada bayi antara lain (Hurlock: 81):
1. Pengendalian mata
Reaksi terhadap rangkaian benda-benda bergerak dimulai kira-kira dua belas jam setelah lahir. Gerakan mata mencari, antara minggu ketiga dan keempat. Gerakan mata horizontal antara bulan ke dua dan ketiga. Gerkan mata vertika anatara bulan ke tiga dan ke empat. Dan gerakan mata berputar beberapa bulan kemudian.
2. Tersenyum
Gerakan refleks tersenyum, atau tersenyum sebagai reaksi terhadap rangsangan perabaan muncul dalam dua minngu pertama.
3. Tangan
Ibu jari menjauh-gerakan ibu jari menjauhi jari-jari lain- muncul dalam usaha menggenggam antara tiga dan empat bulan dan dalam mengambil benda antara delapan dan sepuluh bulan.
Perkembangan motorik halus merupakan kemampuan anak dalam melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjepit, menulis, dan sebagainya (www.google.com: dr. Iwan). menurut sumber lain mengatakan bahwa motorik halus merupakan aktifitas keterampilan yang melibatkan gerakan otot-otot kecil, seperti menggambar, meronce manik-manik, menulis, dan makan. Kemampuan motorik halus ini berkembang setelah kemampuan motorik kasar si bayi berkembang optimal (www.google.com: Femi dan Heru).
Menurut sumber lain yang senada dengan pengertian diatas bahwa motorik halus merupakan aktifitas keterampilan yang melibatkan gerakan-gerakan otot-otot kecil seperti menggambar, menulis, makan, dll. Kemampuan motorik halus ini brekembang setelah kemapuan motorik kasar berkembang (www.google.com: informasi kesehatan ibu dan anak). Berdasarkan sumber lain mengatakan bahwa perkembangan motorik halus merupakan tahap kemampuan yag lebih lanjut dari perkembangan motorik kasar. Meningkatnya kemampuan sikecil mengontrol dan mengendalikan diri serta tubuh, memungkinkan dia untuk melakukan gerakan-gerakan yang lebih halus dengan menggunakan otot-otot yang lebih kecil, contohya bayi berumur 9 bulan yang mempu memegang sendok dan mengambil benda berukuran kecil dengan ibu jari dan telunjuknya. Saat bayi berumur 7-9 bulan kemampuan motorik halus yang mampu ia lakukan adalah (www.google.com: Sri Lestariningsih):
1. Mampu menggerakan tangan dengan baik serta menggunakannya untuk mengeksplorasi benda-benda kecil di sekelilingnya.
2. Mulai mengamati serta mempelajari bentuk dan ukuran benda yang dipegangnya.
3. Mampu meraih dan memegang benda yang disukainya dengan satu atau dua kali upaya untuk meraihnya.
4. Mulai bisa melihat, kemudian meraih dan memegang benda-benda berukuran kecil.
5. Mulai belajar memegang cangkir minumnya.
6. Mampu memindahkan benda yang ada ditanganya ke tangan yang lain.
C. Keterampilan bahasa bayi berumur 7-9 bulan
Mengenai keterampilan bahasa ada dua istilah yang dipakai yaitu keterampilan bahasa dan keterampilan bicara, bicara dan bahasa sangat berbeda. Bahasa merupakan lambang untuk berkomunikasi, dapat berupa bicara, suara, tulisan, isyarat tangan, lambaian bendera, dll. Bicara merupakan bagian dari bahasa yang harus dilkuakan dengan menggunakan suara atau bunyi dengan bantuan untuk berkomunikasi. Bicara merupakan penggunaan bahasa yang primer, sedangkan bentuk-bentuk bahasa yang lain, termasuk penggunaan bahasa sekunder. Fase perkembangan bicara bayi anatara lain:
1. Fase motorik yang tidak teratur, terjadi pada bayi yang berumur 2 bulan.
2. Fase meraban (mengoceh), terjadi pada saat bayi berumur 2-5 bulan.
3. Fase menyesuaikan diri, terjadi pada saat bayi berumur 5-9 bulan.
4. Fase jargot, terjadi pada saat bayi berumur 8-9 bulan.
5. Fase penguasaan bahasa yang benar, fase ini terjadi pada saat bayi berumur 9 bulan ke atas.
Berdasarkan penjelasan diatas bayi yang berumur 7-9 bulan termasuk dalam fase: fase penyeuaian diri, fase jargot, dan akan masuk pada fase penguasaan bahasa yang benar. Fase penyesuain diri adalah fase dimana bayi masih mengoceh, tetapi mulai meniru lagu-lagu yang didengarnya. Bentuk penyesuaian diri masih termasuk prabicara.
Pada fase jargot, bayi mulai mengucapkan deretan bunyi yang ada artinya, tapi artinya masih luas, misalnya bayi mengatakan “a..a…a…a”, artinya anak mintak pisang, minta tolong, mintak piring dan masih banyak arti yang lain. Walaupun suara yang sama yang mempunayai arti yang luas, tetapi anak sudah bermaksud mengeluarkan simbol tertentu, lambang tertentu.
Bentuk dari bahasa ada dua yaitu bahasa verbal dan bahasa non-verbal. Pada usia ini bayi berceloteh lebih baik dari pada bulan sebelumnya, bayi dapat mengeluarkan jumlah bunyi eksplosif. Berciloteh dimulai pada saat bayi berumur dua atau tiga bulan pertama dan mencapai puncaknya pada usia delapan bulan dan kemudian akan berakhir pada akhir dari masa bayi.
Selain dalam bentuk ocehan salah satu bentuk keterampilan lain dari keterampilan bahasa adalah isyarat. Bayi mengguanakan gerakan isyarat sebagai pengganti bicara, sekalipun bayi sudah dapat mengucapkan beberapa kata, banyak bayi terus menggunakan isyarat yang dikombinasikan dengan kata-kata untuk membuat kaliamat. Dengan mengulurkan tangan dan tersenyum, bayi dapat menyampaikan gagasan bahwa ia ingin digendong. Kalau bayi mendorong piringnya dan pada saat yang sama mengatakan “tidak” jelaslah bahwa ia mencoba menyampaikan kepada orang lain bahwa ia tidak mau makan.
Selain itu bentuknya adalah pengungkapam-pengugkapan emosi. Tidak diragukan lagi bahwa prabicara yang paling efektif adalah ungkapan emosi. Hal ini disebabkan karena tidak ada yang lebih ekspresif dari pada isyarat-isyarat wajah yang oleh bayi digunakan untuk mengatakan keadaan emosinya kepada orang lain. Misalnya, kalau bayi merasa senang ia menenangkan badannya, melambaikan lengan dan kaki, tersenyum, dan menyuarakan bunyi-bunyi seperti bentuk tertawa (Hurlock: 82-85).
Ungkapan emosi merupakan bentuk prabicara yang beramanfaat karena ada dua alasan yaitu
1. Karena bayi belum belajar tentang pengendalian emosi
2. Bayi mudah mempelajari orang lain melalui ungkapan wajah dari pada melalui kata-kata
Menurut sumber lain keterampilan bahasa bayi antara lain (www.mayoclinic.com):
1. Bayi pada saat berumur 3 bulan keatas
a. Mulai untuk bercakap-cakap
b. Senyum ketika melihat orang tunya
c. Mulai untuk meniru bunyi-bunyian
d. Gerakan matanya mengarah pada sumber bunyi
2. Bayi berumur 6 bulan keatas
a. Cakap-cakap dengan modulasi suara
b. Memberikan reaksi terhadap namanya
c. Mulai bercakap-cakap menggunakan huruf mati seperti m, b, d
d. Menggunakan suaranya untuk menyatakan kejengkelan atau kesenangan
Sumber lain mengatakan bahwa perkembangan keterampilan bahasa bayi sangat tergantung pada stimulasi dari orang tua si bayi untuk mengajar berbicara. Keterampilan bahasa bayi berumur 6-12 bulan antara lain mulai menyebut “da…da”, membentuk kalimat bahasa bayi dengan ritme berbeda (www.google.com ). Berdasarkan sumber lain mengatakan bahwa pada saat bayi berumur 3-6 bulan, bayi melihatkan minat terhadap suara, pada umur ini bayi mulai mengoceh mengeluarkan suara-suara seperti “goo-goo” dan “ga-ga”. Pada saat bayi berumur 6-9 bulan, bayi mulai memahami kata-kata pertama mereka. Perbendaharaan kata yang diterima mulai berkembang, walaupun begitu perbendaharaan kata yang diterima oleh bayi mulai berkembang pada pertengahan ke dua tahun pertama, pertumbuhannya baru meningkat secara dramatis pada tahun kedua dari rata-rata 12 kata yang dipahami pada ulang tahun pertama hingga diperkirakan 300 kata atau lebih pada ulang tahun yang kedua. Pada usia 9-12 bulan bayi memahami pelajaran seperti “daaah” ketika kita mengucapkan selamat tinggal (Santrock: 184).
Berdasarkan sumber lain menjelaskan bahwa ada beberapa tahap perkembangan bicara bayi yaitu (www.tabloid-nakita.com ):
a) Bayi baru lahir: menangis
Menangis adalah percakapan sosial pertama sang bayi. Tangisan di bulan pertama sangat monoton, baik ketika ia lapar, merasa tidak nyaman, melalui tangisan ia berinteraksi dengan lingkungan.
b) Bayi berumur 1-4 bulan: bahasa tubuh dan suara vokal (smilling, cooing)
Sampai usia 4 bulan, bayi masih banyak berkomunikasi dengan cara menangis. Namun di usia 1,5 bulan si kecil mulai memunculkan tangis yang berbeda-beda. Tangisannya tidak lagi monoton seperti ketika baru lahir, Contoh:
1. Bila sakit diungkapkan dengan tangisan melengking keras diselingi rengekan dan rintihan.
2. Bila merasa tak nyaman akibat kepanasan atau cari perhatian umumnya bayi mengeluarkan rengekan yang terputus-putus.
3. Tangisan lapar terdengar keras dan panjang diselingi gerakan mengisap pada mulut mungilnya.
Di usia ini, selain menangis bayi berkomunikasi dengan menggumam bunyi vokal meski belum begitu jelas. Ada yang bergumam “uuuh” dan “eeeh”. Gumaman ini biasanya keluar saat bayi “mengutarakan” perasaan, seperti senang atau tak suka. Ketika gembira diajak bermain, gumaman yang keluar mungkin bernada panjang “aaah”. Gumaman ini sebetulnya merupakan hasil tekanan pada otot-otot bicaranya.
Di usia 4 bulan, bayi mulai tertawa nyaring dan mampu mengeluarkan suara dari tenggorokan. Jadi, tak lagi hanya sebatas gumaman. Ia juga mulai mengekspresikan keterampilannya menunjukkan bahasa tubuh. Kendati bentuknya masih amat sederhana, seperti tersenyum saat memandang wajah orang yang dikenalnya, mengerutkan dahi ketika merasa tak nyaman, dan mulai memalingkan wajah ke arah sumber bunyi ketika dipanggil.
c) 5-7 Bulan: Keluar Ocehan (babbling)
Di usia ini bayi mulai mengeluarkan suara ocehan pendek berupa suku kata (gabungan huruf mati dan huruf hidup), seperti “ba”, “da”. Ocehannya masih terbatas pada bunyi-bunyi eksplosif awal yang muncul karena adanya perubahan mekanisme suara.
Bayi amat senang dengan bentuk komunikasi berupa ocehan ini. Jika gembira bermain, bayi akan mengeluarkan ocehan yang lebih lama dan panjang. Ocehan ini kelak akan berkembang menjadi celoteh (memadukan berbagai suku kata) dan selanjutnya menjadi kata demi kata.
Di usia ini, bayi juga mulai belajar mengomunikasikan perasaannya tidak melulu lewat tangisan. Kalau ia tak suka, misalnya, ia mengeluarkan suara seperti melenguh. Sebaliknya, jika sedang merasa senang, ocehannya bertambah keras. Bahkan akan menjerit kesenangan meski belum dengan nada tinggi.
d) 7-8 Bulan: Ocehan Meningkat (babbling)
Ocehan bayi makin panjang, semisal “bababa” atau “dadada”. Kuantitasnya juga meningkat dengan cepat di antara bulan ke-6 sampai ke-8. Di tenggang waktu ini, orangtua diharapkan memberi stimulasi yang tepat dengan lebih sering mengajak bayi bercakap-cakap dalam intonasi naik turun dan ekspresif agar mudah ditangkap.
e) 8-12 Bulan: Keluar Celotehan Panjang (lalling)
Ocehan konsonan-vokal seperti “dadada”, “uh-uh-uh” dan “mamama” akan meningkat jadi celoteh yang maknanya dalam. Pertama, berceloteh adalah dasar bagi perkembangan berbicara. Kedua, celoteh adalah bagian dari komunikasi bayi dengan orang lain. Ini terlihat ketika ia mendapat respons terhadap celotehnya, bayi akan lebih giat berceloteh dibandingkan bila ia berceloteh sendirian. Ketiga, dengan berceloteh bayi merasa menjadi bagian dari kelompok sosial karena celotehnya ditanggapi. Ini akan membuat bayi mengembangkan rasa percaya dirinya yang kelak akan sangat menentukan kemandiriannya.
f) 11-14 Bulan: Kata-kata Pertamanya Nyaris Lengkap (speaking)
Secara spesifik, bayi mampu mengucapkan satu patah kata yang berarti meskipun belum sempurna/lengkap, misalnya “ma” untuk mama, “pa” untuk papa, “num” untuk minum, dan “nen” untuk menetek. Di usia ini bayi juga sudah mampu melakukan tugas yang diminta seperti “lempar bolanya!” atau “ayo minum” sambil orangtua menunjuk benda yang dimaksud.
Pada sumber lain juga mengatakan bahwa bayi yang berumur 0-1 tahun keatas mampu mengatakan kata-kata sederhana dan familiar ditelinganya yang memilki suku kata berulang, seperti “mama” dan “papa”. Ia pun sudah mulai ampu memahami perintah dan larangan(www.google.com ).
D. Keterampilan Sosial Bayi Berumur 7-9 Bulan
Secara umum, keterampilan sosial ini dapat dilihat dalam beberapa bentuk perilaku: pertama, perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri seperti mengontrol emosi, menyelesaikan permasalahan sosial secara tepat, memproses informasi dan memahami perasaan orang lain; kedua, perilaku yang berhubungan dengan orang lain seperti memulai interaksi dan komunikasi dengan orang lain; dan ketiga perilaku yang berhubungan dengan akademis, seperti mematuhi peraturan dan melakukan apa yang diminta oleh guru tetapi dalam hal ini lebih di fokuskan pada keterampilan sosial bayi dengan lingkungannya.
Di usia bayi, bayi belum dapat membedakan dirinya dengan lingkungan luarnya. Ia masih dalam taraf mulai belajar untuk membedakan antara dirinya dan dunia luarnya. Pada usia ini kebutuhan bayi memang masih sedikit, tetapi harus terpenuhi dengan baik. Dunia luarnya akan dimulai dari ibu atau orang yang memenuhi kebutuhannya dan merawatnya sehari-hari. Anak pun akan jauh lebih menyukai bila mendengar suara ibunya, yang dikenalnya sejak ia lahir.
Pada usia 2 - 6 minggu, ia mulai kenal dan akrab dengan anggota keluarga yang ada di sekitarnya. Ia sudah merasa nyaman dan senang terhadap lingkungannya dan juga atas perhatian yang diberikan akan kehadirannya. Perasaan senangnya ini akan tercermin dari kontak sosialnya yang pertama, berupa ekspresi senyuman, yang disebut social smile.
Di usia 4 bulan, anak akan semakin dapat menikmati kontak sosial. Ia sudah dapat memberi ekspresi tertawa pada orang yang melihatnya. Ia pun sudah mulai dapat membedakan ekspresi muka orang yang ada dihadapannya, walau kadang belum mengerti benar. Seiring dengan kontak-kontak sosial yang ia buat, ia pun mengembangkan ikatan emosionalnya.
Di usia sekitar 6 bulan, bahkan ia sudah dapat memilih untuk melakukan kontak sosial dengan seseorang yang lebih disenanginya. Karena berkembangnya ikatan emosional dalam kontak sosialnya inilah, maka anak di usia 6 sampai 8 bulan kadang mengalami separation anxiety. Anak cemas, bila orang yang secara emosional dekat dengannya tidak ada di dekatnya lagi. Untuk melatih anak agar mampu mengatasi keterpisahannya dengan orang tua ini, sering kali anak diajak bermain “cilub ba” . Secara tak langsung anak dilatih untuk bisa mengatasi keadaan walau ia tak melihat ada orang tua di sekitarnya.
Dengan perkembangan kemampuan melihat ekspresi wajah orang yang ada di hadapannya, bayi yang berusia 7 bulan mulai mengerti ekspresi wajah, terutama orang yang sudah lama ia kenal. Perilaku yang ia lakukan hingga sekitar usia 12 bulan, masih berupa imitatif dari apa yang ia lihat. Ia melakukan apa yang ia lihat orang lain lakukan, walau ia sendiri belum mengerti maksud tingkah laku itu.
Dalam hal berkomunikasi, di usia sekitar 8 bulan ia sudah familiar dengan namanya sendiri. Ia sudah mengerti bahwa jika ia mendengar namanya itu, berarti ia dipanggil. Di usia 9 bulan, bayi mulai mengerti bila seseorang pergi dari hadapannya, tidak berarti tidak akan kembali, dan ia mulai mengerti “bye-bye” atau “da-daah..” sebagai ucapan untuk berpisah sementara.
Ibu yang bisa merawat bayinya dengan baik, dengan peka, dan memenuhi kebutuhan si bayi, akan menjadikan bayi memiliki kepercayaan pada dunia luar, dan tidak menjadi takut. Bila bayi berkenalan dengan dunia luar dengan baik, di mana lingkungan itu mau menerimanya, ia akan memiliki kepercayaan untuk membuka kontak sosial dengan dunia luar yang lebih luas. Dunia luar tidak menjadi momok baginya, dan ia akan terus memperluas dunia luarnya itu. Sebaliknya, ibu yang kaku, keras, tidak peka akan kebutuhan si bayi, akan menjadikan bayi tegang dan tentunya akan memberi efek kurang baik bagi perkembangan si bayi.
Jadi perlu diingat bahwa hubungan baik dan rasa percaya pada dunia luar ini selain dipengaruhi oleh bakat anak itu sendiri, juga dipengaruhi oleh sikap orang disekitarnya, terutama dalam tahun pertamanya .
Berdasarkan teori tahap perembangan Erikson, bayi yang berumur 7-9 bulan termasuk dalam tahap perkembangan yang pertama yaitu tahap kepercayaan dan ketidakpercayaan, Diamana maksudnya adalah suatu rasa percaya menuntun perasaan nyaman secara fisik dan sejumlah kecil ketakutan serta kekauatiran akan masa depan. Dari teori Erikson ini dapat kita ketahui bahwa bayi akan merasa nyaman atau hubungan socialnya akan baik jika orang-orang disekitarnya dapat membuatnya nyaman, dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Maka hubungan social bayi dengan orang-orang disekitarnya baik jika orang disekitarnya tersebut dapat memberikan kenyamanan pada nya, sehingga bayi tersebut lebih senang berdekatan dengan orang-orang tersebut, sebaliknya jika orang disekitarnya tidak memberikan kenyamanan pada dirinya biasanya dia tidak betah berada didekat orang-orang tersebut (Santrock: 40-42). Bentuk-bentuk reaksi social bayi antara lain:
1. Reaksi sosial bayi kepada bayi lain
Bayi yang berumur 4-7 bulan, mencoba menarik perhatian bayi lain dengan cara melambungkan badan ke atas dan ke bawah, menendang, tertawa, bermain-main dengan ludah, tersenyum dengan bayi lain. Sedangkan bayi yang berumur 9-13 bulan, berusaha meremas baju an rambut bayi lain, bermain bersama-sama, walaupun kadang berebut mainan. Dari sumber lain dijelaskan bahwa bayi yang berumur enam sampai tujuh bulan, bayi biasanya tersenyum kepada bayi lain dan menunjukkan minat terhadap tangisannya (Hurlock: 89).
2. Reaksi sosial bayi kepada orang dewasa
Bayi yang umurnya sekitar 4-5 bulan, biasanya prilaku sosialnya adalah bayi ingin ditimang oleh siapa saja yang mendekati. Selama itu bayi mempelajari dan memperhatikan orang yang mendekat dan menghafal ciri-cirinya. Ada ciri-ciri yang menyenangkan sehingga bayi ingin selalu dekat dengan orang yang mempunyai ,ciri-ciri yang menyenangkan tersebut, dan ada orang yang mempunyai ciriyang tidak disenangi oleh bayi, sehingga bayi mtakut kalau didekatnya. Dengan pengalaman ini, maka sbayi yang umurnya sekitar 6-7 bulan hanya tertarik pada beberapa oaring tertentu saja. Berari, bayi melakukan tingkah laku leka pada orang tertentu.
Yang dimaksud dengan tingkah laku lekat itu adalah keinginan seseorang untuk mencari kedekatan dengan seseorang. Tuingkah laku lekat seseorangterjadi berdasarkan pengalaman seseorang. Kalau bayi setiap hari didatangangi seseorang yang mempunyai sifat menyenangkan, sering mengadakan reaksi terhadap tingkah laku bayi unuk menarik perhatian, sering mengadakan interaksi engan bayi secara spontan, maka bayi akan mengadakan tingkah laku lekat dengan orang tersebut.
Sumber lain menjelaskan bahwa bayi yang berumur 6-7 bulan, biasanya bayi membedakan “teman” dan “orang asing” dengan tersenyum pada yang pertama dan memperlihatkan ketakutan akan kehadiran pada orang yang terakhir. Ini merupakan awal dari “masa lalu” juga merupakan permulaan dari “masa terikat”- yaitu masa di mana bayi menunjukan keterikatan yang kuat kepada ibunya atau Ibu pengganti dan berkurangnya keramahtamahan. Kemudian bayi yang berumur 8-9 bulan, biasanya bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat dan gerakan-gerakan sederhana dari orang lain ( Hurlock: 89).
3. Rasa taku
Rasa takut pada orang asing biasanya etrjadi pada anak yang berumur 8 bulan. Salah satu factor yang penyebabnya adalah, banyaknya orang yang berbeda-beda sering mengasuh anak tersebut. Rasa takut juga dapat terjadi pada bayi yang terisah dengan objek kelekatannya. Hal ini biasanya terjadi pada bayi yang berumur 9-12 bulan.
4. Reaksi social bayi karena lama ditinggal lama oleh objek kelekatannya
Kalau bayi lama ditinggal oleh objek kelekatannya, bayi tidak hanya memiliki rasa takut tapi bayi menjai acuh tak acuh terhadap sekitarnya. Hal ini sering terjadi pada bayi yang harus mondok/obname dirumah sakit sampai beberapa hari.
Kalau bayi sejak lahir tdak mendapat kesempaan melakukan tingkah laku lekat, misalnya terdapat padabayi yang diasauh di yayasan atau dipanti asuhan, selain bayi bersifat apatis, mereka mengalami hambatan dalam berbagai perkembangan. Misalnya perkembangan motorik, kognitif, social, dan bicara.
Sumber lain menjelaskan bahwa perkembangan keterampilan sosial bayi antara lain (www.google.com ):
1. Bayi 4-5 bulan
Bayi mencoba menarik perhatian bayi lain dengan melambungkan badan ke atas dan ke bawah, menendang, tertawa atau bermain dengan ludah
2. Bayi 6-7 bulan
Bayi tersenyum kepada bayi lain dan menunjukkan minat terhadap tangisan
3. Bayi 9-13 bulan
Bayi mencoba meremas pakaian dan rambut bayi-bayi lain, meniru perilaku dan suara mereka dan berkerja sama dalam menggunakan mainan, meskipun ia cendrung bingung bila bayi lain mengambil salah satu mainannya.
Sumber lain juga menjelaskan ada tahapan reaksi sosial yang ditunjukkan oleh bayi pada orang-orang terdekat (www.google.com ):
1. Bayi 2 bulan:
Bayi memberiakan senyuman sebagai respon terhadap senyum yang di tujukan padanya. Ia pun akan tertawa keras dan memekik lantaran gembira. Ia juga akan menunjukkan reaksi berbeda terhadap berbagai suara, seperti refleks terkejut, menangis, atau terdiam.
2. Bayi 3 bulan
Pada usia ini bayi biasanya akan melekat pada sosok yang paling intens besentuhan dengannya, yakni ibu, terutama saat ia diajak bicara. Bayi amat menikmati perhatian orang lain dan menunjukkan kegembiraannya lewat senyum, hentakkan kaki yang bersemangat atau lambaian tangannya. Sebaliknya, ia akan menangis bial ia di tinggalkan sendiri terlalu lama.
3. Bayi 4-5 bulan
Bayi sudah bisa tertawa keras dan menjerit gembira serta menoleh ke arah suara yang menarik perhatian. Ia juga memperlihatkan keinginan digendong oleh siapapun yang mendekatinya. Yang pasti ia akan memberikan reaksi berbeda pada mereka yang mendeka dengan wajah dan susra ramah dibandingkan wajah tak bersahabat dan suara yang menunjukkan amarah.
4. Bayi 6-7 bulan
Bayi akan tersenyum, bahakan tertawa lepas ketika ia bermain dengan sosok yang sudah akrap dengannya. Namun sebaliknya, bila anda pertama kali dilihatnya tapi langsung ingin menggendongnya, dia akan langsung bersikap” menjaga jarak” dengan menyembunyikan wajahnya amalah menangis ketakutan.
5. Bayi 8-9 bulan
Si kecil mengagumi bayi lain yang seusianya dan akan mencoba mengenal bayi lain yang berada disebelahnya. Permainan yang melibatkan beberapa bayi sebaya akan sangat menyenangkan . ia akan memperlihatkan respon gembira dengan lambaian tangan atau bertepuk tangan.
6. Bayi 10-12 bulan
Bayi akan melambaikan tangan mengucapkan selamat tinggal atau “dadah” ketika ibu/bapaknya akan pergi. Ia pun memperlihatkan ekspresi saat menerima ciuman.
Kemudian sumber lain juga menjelasklan bahwa, perkembangan sosial bayi antara lain berdasarkan umurnya (www.google.com ) :
1. Bayi 1 bulan
Pada bulan pertama ini perkembangan keterampilan sosial bayi antara lain. Pada minggu ke-3 ia akan lebih banyak melihat wajah-wajah orang yang ia temui. Kadang-kadang ia tersenyum sendiri, atau menangis. Namun bayi sudah mulai belajar mengenali wajah pengasuhnya, dan memperhatikan mimik pengasuhnya kalau bicara.
2. Bayi 3 bulan
Pada umur ini, bayi akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk memperhatikan apa saja yang sedang berlangsung di sekitarnya. Dia akan lebih banyak tersenyum kepada setiap orang yang dia temui. Ini merupakan periode yang paling disukai oleh para orang tua, karena bayi nampak lucu, menggemaskan dan tulus. Pada umur ini, dia mulai membangun sosialisasi dengan komunikasi melalui senyum.
3. Bayi 4 bulan
Bayi sudah lebih terbuka pada datangnya orang baru. Ia sudah berani dan tidak menangis kalau digendong orang selain ayah-ibunya atau pengasuhnya. Bayi sudah mau menyambut interaksinya dengan orang baru melalui senyuman atau gerakan meminta perhatian. Bayi akan sangat antusias memberika respon-respon pada orang sekitar
4. Bayi 7 bulan
Pada umur ini, bayi semakin sibuk memperhatikan orang-orang yang berada di sekitarnya. Jika 2 buah bayi pada umur ini saling didekatkan, dan diberikan mainan, mereka sudah mulai bisa saling bertukar mainan. Meskipun belum bisa berinteraksi secara langsung karena keduanya masih mulai belajar merangkak. Semua aktivitas sosialisasi masih dibatasi pada kemampuannya hanya memandang, tersenyum, berusaha menyentuh barang, atau mengeluarkan suara-suara lucu.

Waspadai Penyakit yang Muncul di Musim Hujan

 
Musim hujan rentan dengan munculnya penyakit akibat perubahan suhu lingkungan. Ada beberapa jenis virus, dan bakteri yang mudah berkembang biak karena perubahan suhu sehingga manusia rentan terinfeksi beberapa jenis penyakit pada musim ini. Agar kesehatan keluarga terjaga, Anda perlu mewaspadai beberapa jenis penyakit. Menurut Kementerian Kesehatan (www.depkes.go.id, 13 Januari 2014), ada penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan datang, berikut beberapa di antaranya:
Diare
Penyakit yang ditandai buang air besar cair berkali-kali ini terjadi akibat bakteri yang menginfeksi saluran usus. Penyakit ini berpotensi muncul di musim hujan karena sumber-sumber air minum tercemar akibat banjir. Ketika terjadi banjir, biasanya sarana dan prasarana pengungsian hanya memiliki fasilitas terbatas. Selain itu kebersihan sarana tersebut biasanya kurang terjaga karena dipakai bersama-sama. Air bersih pun acap tak tersedia. Dalam kondisi semacam itulah, biasanya penyakit diare akan berkembang.
Cara efektif mencegah penyakit diare adalah dengan mencuci tangan memakai sabun setiap akan makan dan minum serta sehabis buang hajat, merebus air minum hingga mendidih, serta berupaya menghindari tumpukan  sampah di sekitar tempat tinggal.
Demam Berdarah
Saat musim hujan, biasanya akan banyak genangan air. Barang-barang seperti kaleng bekas, bejana, atau tempat lain yang berisi air hujan merupakan tempat ideal bagi nyamuk aedes aegypti, yakni nyamuk penyebar penyakit demam berdarah (DBD), untuk bersarang dan bertelur. Untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk aedes aegypti, Kementerian kesehatan menganjurkan 3M, mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tampungan air dengan rapat.
Leptospirosis (demam banjir)
Penyakit ini disebabkan bakteri leptospira yang menyebar melalui kotoran tikus. Ketika banjir, kotoran tikus akan bercampur dengan air.  Bila seseorang memiliki luka, kemudian terendam air banjir, maka orang tersebut bisa terinfeksi. Inilah mengapa di beberapa tempat penyakit ini dikenal juga sebagai demam banjir.
Gejala awal penyakit ini menyerupai gejala flu, yaitu demam tinggi, sakit kepala, menggigil dan nyeri.  Pada tahap lebih lanjut, muncul gejala berupa muntah, sakit kuning, nyeri perut, diare, dan ruam. Untuk mencegahnya, cara yang paling efektif adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Bersihkan tempat-tempat yang potensial menjadi sarang tikus.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Gejala utama penyakit ISPA berupa batuk dan demam, sesak napas, dan nyeri dada. Agar terhindar dari penyakit ini, seseorang perlu menjaga daya tahan tubuh, mulai dengan mengkonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah, hingga berolahraga secara teratur. Cara lain adalah dengan menggunakan masker atau pentutup mulut ketika berdekatan dengan penderita ISPA. Untuk mencegah penularan pada orang sekitar, penderita juga perlu mengunakan masker dan tidak meludah sembarangan.
Penyakit Kulit
Saat musim hujan biasanya lingkungan sekitar menjadi lembab dan muncul  jamur serta bakteri yang menyebabkan penyakit kulit. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan diri.
Penyakit Saluran Cerna Lain
Penyakit saluran cerna lain, misalnya demam tifoid atau tifus terjadi karena penyebaran bakteri. Penyakit ini ditandai dengan demam hingga 39-40 derajat celsius. Selain itu, biasanya perut terasa nyeri dan gampang muntah. Pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan makanan, air, dan lingkungan.
Waspadai Penyakit Kronik
Penurunan daya tahan tubuh mungkin saja terjadi di musim hujan. Karena itu, bagi penderita penyakit kronik, perlu lebih waspada. Sebab, daya tahan tubuh yang turun biasanya lebih rentan terkena penyakit yang bisa membuat kondisi makin menurun.
Faktor kebersihan dan pola hidup sehat menjadi  kunci utama dalam menghalau berbagai serangan bakteri dan virus penyebab penyakit. Karena itu untuk menjaga kesehatan keluarga, Anda harus selalu memperhatikan kebersihan di rumah, meningkatkan daya tahan tubuh, banyak makan makanan bergizi, serta menyempatkan waktu untuk berolahraga.
Selain itu, bila rumah atau lingkungan Anda terkena banjir, maka saat banjir telah surut dan Anda akan membersihkan kotorannya, gunakan sepatu boot dan pelindung tangan agar bisa mengurangi kontak langsung kotoran akibat banjir.
Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial dan jangan lupa berikan komentar Anda melalui kolom di bawah ini.
Menyambut musim hujan sejumlah penyakit perlu kita waspadai. Beberapa penyakit menggunakan media air sebagai tempat berkembang biak, salah satunya adalah demam berdarah. Demam berdarah seyogianya merupakan penyakit yang sudah lama kita kenal. Akan tetapi masih merupakan ancaman kesehatan apabila musim hujan datang. Hal ini disebabkan vektor penyakit demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti hidup di wilayah tropis atau subtropis, di mana wilayah ini seringkali mengalami musim hujan yang panjang. Mengenal lebih dekat nyamuk Aedes aegypti Nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyakit demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti betina. Nyamuk Aedes aegypti berbeda dengan nyamuk lainnya. Mereka keluar terutama pada pagi hari dan sore hari. Nyamuk betinanya menggigit manusia pada saat mereka akan bertelur. Nyamuk Aedes aegypti membawa virus demam berdarah setelah menggigit penderita demam berdarah. Setelah masa inkubasi 4-10 hari, nyamuk Aedes aegypti dapat membawa virus demam berdarah sepanjang hidupnya. Manusia adalah satu-satunya pembawa (carrier) virus demam berdarah. Manusia dapat menyebarkan virus demam berdarah melalui nyamuk Aedes aegypti setelah 4-5 hari (maksimal 12 hari) setelah munculnya gejala pertama. bagaimana gejala penyakit demam berdarah? Seperti halnya infeksi virus lainnya, demam berdarah menunjukkan gejala flu-like syndrome, seperti demam, pegal-pegal, mual dan muntah. Demam berdarah dicurigai bila terdapat gejala, demam tinggi (hingga 40 derajat celcius) disertai dua atau lebih gejala berikut: nyeri kepala hebat, nyeri terasa di belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, pembengkakan kelenjar getah bening, atau bintik-bintik kemerahan (rash). Gejala ini berlangsung selama 2-7 hari setelah masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus demam berdarah. Demam berdarah yang berat (severe dengue) terjadi bila ada kebocoran plasma dari pembuluh darah, sesak nafas, perdarahan berat, dan kegagalan organ. Gejala muncul dalam 3-7 hari setelah gejala pertama muncul, bersamaan dengan turunnya demam (di bawah 38 derajat celcius). Gejala demam berdarah yang berat (severe dengue) meliputi, nyeri perut hebat, muntah terus-menerus, sesak nafas, perdarahan gusi, lemah badan, dan muntah berdarah. Dua puluh empat hingga 48 jam berikutnya dapat mengancam nyawa, oleh karena itu harus segera mendapat perawatan di rumah sakit. Dapatkah virus demam berdarah dicegah dengan vaksin? Jenis (serotype) virus demam berdarah ada 4 jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Apabila penderita terinfeksi salah satu jenis virus, maka penderita tersebut akan memiliki kekebalan terhadap jenis virus yang sama seumur hidupnya, dan memiliki kekebalan tubuh parsial atau sementara terhadap jenis virus lainnya. Apabila penderita terinfeksi jenis virus lainnya setelah terinfeksi salah satu jenis virus, maka gejala demam berdarah yang muncul akan lebih berat dan penderita dapat jatuh dalam kondisi demam berdarah yang berat (severe dengue). Hingga saat ini belum ada vaksinasi untuk virus demam berdarah. Beberapa penelitian baru meneliti bakal vaksin sampai tahap percobaan klinis tahap II dan tahap III. Apa yang harus kita lakukan untuk mengobati dan mencegah demam berdarah? Pada dasarnya tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit demam berdarah. Berikan obat penurun panas dan minum air dalam jumlah banyak dapat membantu kesembuhan. Apabila 3-7 hari setelah gejala pertama muncul (atau bersamaan dengan turunnya demam) penderita tampak lemas, muntah terus-menerus, sesak nafas, bahkan menunjukkan gejala syok (tangan dan kaki dingin, dapat disertai penurunan kesadaran) penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan memadai. Pencegahan demam berdarah diarahkan pada pengendalian vektor penyakit demam berdarah, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air tenang. Oleh karena itu bersihkan sekitar rumah dari tempat-tempat yang memungkinkan air menggenang, misalnya bekas kaleng cat yang terisi air hujan, parit/selokan yang menggenang, bak mandi yang tidak ditutup, atau pagar bambu yang memungkinkan air menggenang di dalamnya. Gunakan insektisida seperti Abate pada air bak mandi, menguras bak mandi, atau fogging bila terjadi wabah demam berdarah di sekitar tempat tinggal. Gunakan kelambu atau losion antinyamuk pada pagi atau sore hari yaitu saat nyamuk Aedes aegypti betina beraktivitas dan menggigit manusia. Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Demam berdarah dapat dicegah dengan menjaga lingkungan tempat tinggal dari tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk. Pantau dengan seksama gejala-gejala demam berdarah agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. Salam sehat. sumber : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rinalizza/musim-hujan-datang-waspada-demam-berdarah_552df59b6ea834ec038b458c
Musim Hujan Datang, Waspada Demam Berdarah !! 07 Maret 2015 10:57:40 Diperbarui: 17 Juni 2015 10:02:10 Dibaca : 160 Komentar : 2 Nilai : 1 Musim Hujan Datang, Waspada Demam Berdarah !! Menyambut musim hujan sejumlah penyakit perlu kita waspadai. Beberapa penyakit menggunakan media air sebagai tempat berkembang biak, salah satunya adalah demam berdarah. Demam berdarah seyogianya merupakan penyakit yang sudah lama kita kenal. Akan tetapi masih merupakan ancaman kesehatan apabila musim hujan datang. Hal ini disebabkan vektor penyakit demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti hidup di wilayah tropis atau subtropis, di mana wilayah ini seringkali mengalami musim hujan yang panjang. Mengenal lebih dekat nyamuk Aedes aegypti Nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyakit demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti betina. Nyamuk Aedes aegypti berbeda dengan nyamuk lainnya. Mereka keluar terutama pada pagi hari dan sore hari. Nyamuk betinanya menggigit manusia pada saat mereka akan bertelur. Nyamuk Aedes aegypti membawa virus demam berdarah setelah menggigit penderita demam berdarah. Setelah masa inkubasi 4-10 hari, nyamuk Aedes aegypti dapat membawa virus demam berdarah sepanjang hidupnya. Manusia adalah satu-satunya pembawa (carrier) virus demam berdarah. Manusia dapat menyebarkan virus demam berdarah melalui nyamuk Aedes aegypti setelah 4-5 hari (maksimal 12 hari) setelah munculnya gejala pertama. bagaimana gejala penyakit demam berdarah? Seperti halnya infeksi virus lainnya, demam berdarah menunjukkan gejala flu-like syndrome, seperti demam, pegal-pegal, mual dan muntah. Demam berdarah dicurigai bila terdapat gejala, demam tinggi (hingga 40 derajat celcius) disertai dua atau lebih gejala berikut: nyeri kepala hebat, nyeri terasa di belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, pembengkakan kelenjar getah bening, atau bintik-bintik kemerahan (rash). Gejala ini berlangsung selama 2-7 hari setelah masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus demam berdarah. Demam berdarah yang berat (severe dengue) terjadi bila ada kebocoran plasma dari pembuluh darah, sesak nafas, perdarahan berat, dan kegagalan organ. Gejala muncul dalam 3-7 hari setelah gejala pertama muncul, bersamaan dengan turunnya demam (di bawah 38 derajat celcius). Gejala demam berdarah yang berat (severe dengue) meliputi, nyeri perut hebat, muntah terus-menerus, sesak nafas, perdarahan gusi, lemah badan, dan muntah berdarah. Dua puluh empat hingga 48 jam berikutnya dapat mengancam nyawa, oleh karena itu harus segera mendapat perawatan di rumah sakit. Dapatkah virus demam berdarah dicegah dengan vaksin? Jenis (serotype) virus demam berdarah ada 4 jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Apabila penderita terinfeksi salah satu jenis virus, maka penderita tersebut akan memiliki kekebalan terhadap jenis virus yang sama seumur hidupnya, dan memiliki kekebalan tubuh parsial atau sementara terhadap jenis virus lainnya. Apabila penderita terinfeksi jenis virus lainnya setelah terinfeksi salah satu jenis virus, maka gejala demam berdarah yang muncul akan lebih berat dan penderita dapat jatuh dalam kondisi demam berdarah yang berat (severe dengue). Hingga saat ini belum ada vaksinasi untuk virus demam berdarah. Beberapa penelitian baru meneliti bakal vaksin sampai tahap percobaan klinis tahap II dan tahap III. Apa yang harus kita lakukan untuk mengobati dan mencegah demam berdarah? Pada dasarnya tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit demam berdarah. Berikan obat penurun panas dan minum air dalam jumlah banyak dapat membantu kesembuhan. Apabila 3-7 hari setelah gejala pertama muncul (atau bersamaan dengan turunnya demam) penderita tampak lemas, muntah terus-menerus, sesak nafas, bahkan menunjukkan gejala syok (tangan dan kaki dingin, dapat disertai penurunan kesadaran) penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan memadai. Pencegahan demam berdarah diarahkan pada pengendalian vektor penyakit demam berdarah, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air tenang. Oleh karena itu bersihkan sekitar rumah dari tempat-tempat yang memungkinkan air menggenang, misalnya bekas kaleng cat yang terisi air hujan, parit/selokan yang menggenang, bak mandi yang tidak ditutup, atau pagar bambu yang memungkinkan air menggenang di dalamnya. Gunakan insektisida seperti Abate pada air bak mandi, menguras bak mandi, atau fogging bila terjadi wabah demam berdarah di sekitar tempat tinggal. Gunakan kelambu atau losion antinyamuk pada pagi atau sore hari yaitu saat nyamuk Aedes aegypti betina beraktivitas dan menggigit manusia. Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Demam berdarah dapat dicegah dengan menjaga lingkungan tempat tinggal dari tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk. Pantau dengan seksama gejala-gejala demam berdarah agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. Salam sehat. sumber : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rinalizza/musim-hujan-datang-waspada-demam-berdarah_552df59b6ea834ec038b458c
Musim Hujan Datang, Waspada Demam Berdarah !! 07 Maret 2015 10:57:40 Diperbarui: 17 Juni 2015 10:02:10 Dibaca : 160 Komentar : 2 Nilai : 1 Musim Hujan Datang, Waspada Demam Berdarah !! Menyambut musim hujan sejumlah penyakit perlu kita waspadai. Beberapa penyakit menggunakan media air sebagai tempat berkembang biak, salah satunya adalah demam berdarah. Demam berdarah seyogianya merupakan penyakit yang sudah lama kita kenal. Akan tetapi masih merupakan ancaman kesehatan apabila musim hujan datang. Hal ini disebabkan vektor penyakit demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti hidup di wilayah tropis atau subtropis, di mana wilayah ini seringkali mengalami musim hujan yang panjang. Mengenal lebih dekat nyamuk Aedes aegypti Nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyakit demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti betina. Nyamuk Aedes aegypti berbeda dengan nyamuk lainnya. Mereka keluar terutama pada pagi hari dan sore hari. Nyamuk betinanya menggigit manusia pada saat mereka akan bertelur. Nyamuk Aedes aegypti membawa virus demam berdarah setelah menggigit penderita demam berdarah. Setelah masa inkubasi 4-10 hari, nyamuk Aedes aegypti dapat membawa virus demam berdarah sepanjang hidupnya. Manusia adalah satu-satunya pembawa (carrier) virus demam berdarah. Manusia dapat menyebarkan virus demam berdarah melalui nyamuk Aedes aegypti setelah 4-5 hari (maksimal 12 hari) setelah munculnya gejala pertama. bagaimana gejala penyakit demam berdarah? Seperti halnya infeksi virus lainnya, demam berdarah menunjukkan gejala flu-like syndrome, seperti demam, pegal-pegal, mual dan muntah. Demam berdarah dicurigai bila terdapat gejala, demam tinggi (hingga 40 derajat celcius) disertai dua atau lebih gejala berikut: nyeri kepala hebat, nyeri terasa di belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, pembengkakan kelenjar getah bening, atau bintik-bintik kemerahan (rash). Gejala ini berlangsung selama 2-7 hari setelah masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus demam berdarah. Demam berdarah yang berat (severe dengue) terjadi bila ada kebocoran plasma dari pembuluh darah, sesak nafas, perdarahan berat, dan kegagalan organ. Gejala muncul dalam 3-7 hari setelah gejala pertama muncul, bersamaan dengan turunnya demam (di bawah 38 derajat celcius). Gejala demam berdarah yang berat (severe dengue) meliputi, nyeri perut hebat, muntah terus-menerus, sesak nafas, perdarahan gusi, lemah badan, dan muntah berdarah. Dua puluh empat hingga 48 jam berikutnya dapat mengancam nyawa, oleh karena itu harus segera mendapat perawatan di rumah sakit. Dapatkah virus demam berdarah dicegah dengan vaksin? Jenis (serotype) virus demam berdarah ada 4 jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Apabila penderita terinfeksi salah satu jenis virus, maka penderita tersebut akan memiliki kekebalan terhadap jenis virus yang sama seumur hidupnya, dan memiliki kekebalan tubuh parsial atau sementara terhadap jenis virus lainnya. Apabila penderita terinfeksi jenis virus lainnya setelah terinfeksi salah satu jenis virus, maka gejala demam berdarah yang muncul akan lebih berat dan penderita dapat jatuh dalam kondisi demam berdarah yang berat (severe dengue). Hingga saat ini belum ada vaksinasi untuk virus demam berdarah. Beberapa penelitian baru meneliti bakal vaksin sampai tahap percobaan klinis tahap II dan tahap III. Apa yang harus kita lakukan untuk mengobati dan mencegah demam berdarah? Pada dasarnya tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit demam berdarah. Berikan obat penurun panas dan minum air dalam jumlah banyak dapat membantu kesembuhan. Apabila 3-7 hari setelah gejala pertama muncul (atau bersamaan dengan turunnya demam) penderita tampak lemas, muntah terus-menerus, sesak nafas, bahkan menunjukkan gejala syok (tangan dan kaki dingin, dapat disertai penurunan kesadaran) penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan memadai. Pencegahan demam berdarah diarahkan pada pengendalian vektor penyakit demam berdarah, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air tenang. Oleh karena itu bersihkan sekitar rumah dari tempat-tempat yang memungkinkan air menggenang, misalnya bekas kaleng cat yang terisi air hujan, parit/selokan yang menggenang, bak mandi yang tidak ditutup, atau pagar bambu yang memungkinkan air menggenang di dalamnya. Gunakan insektisida seperti Abate pada air bak mandi, menguras bak mandi, atau fogging bila terjadi wabah demam berdarah di sekitar tempat tinggal. Gunakan kelambu atau losion antinyamuk pada pagi atau sore hari yaitu saat nyamuk Aedes aegypti betina beraktivitas dan menggigit manusia. Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Demam berdarah dapat dicegah dengan menjaga lingkungan tempat tinggal dari tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk. Pantau dengan seksama gejala-gejala demam berdarah agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. Salam sehat. sumber : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rinalizza/musim-hujan-datang-waspada-demam-berdarah_552df59b6ea834ec038b458c

Pengenalan Makanan Pendamping ASI Pada Bayi



Makanan bayi yang paling utama adalah ASI. Semua gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi telah terkandung di dalamnya, khususnya bagi bayi dengan usia di bawah 6 bulan. Kandungan yang kaya akan nutrisi dan gizi ini tidak dapat tergantikan oleh susu forumula, meskipun harganya paling mahal sekalipun. Itulah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Pemberian ASI eklsusive diberikan kepada bayi hingga bayi mencapai usia 6 bulan, artinya selama 6 bulan bayi tidak perlu memerlukan tambahan pendamping untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Menginjak usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan pada makanan yang dinamakan makanan pendamping ASI atau disingkat MPASI. Inilah makanan bayi kedua yang menyertai pemberian  ASI. Mengenai menu makanan yang baik untuk dijadikan sebagai makanan pendamping, silahkan baca artikel kami: "Makanan Pendamping Pertama bayi"

Disini kami akan bahas mengenai cara pengenalan yang baik pemberian makanan pendamping ASI kepada bayi mengingat, organ pencernaan bayi yang belum sempurna seperti orang dewasa, sehingga jika salah memberikan pengenalan makanan bayi ini dapat menimbulkan gangguan pencernaan pada bayi seperti terjadinya sembelit atau malah terjadinya perut kembung.

Memberikan makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, baik dilihat dari jenis makanannya, tekstur dan jumlah porsinya. Kekentalan makanan bayi dan jumlah harus disesuaikan dengan kesiapan bayi dalam menerima makanan. Dari sisi tekstur makanan, awalnya bayi harus diberi makanan semi padat, sedangkan makanan padat diberikan ketika bayi sudah mulai tumbuh giginya. Porsi makanan juga berangsur muladi dari satu sendok hinga berangsur-angsur bertambah sesuai porsi bayi.

Sebaiknya pengenalan makanan bayi dimulai dari satu jenis makanan, misalnya pisang, alpukat dan pepaya. Kemudian setelah diberi makanan bayi tersebut, perhatikan respond dari bayi itu sendiri, apakah bayi menerima makanan yang diberikan atau tidak. Jika bayi menolak, biasanya dengan cara memuntahkan makanan, jangan dipaksakan, berikan makanan bayi pendamping lainnya. Biasanya bayi lebih menyukai makanan yang rasanya manis, oleh karena itu berikan makanan bayi seperti buah-buahan pada ujung lidah dan sayuran pada bagian tengah. Utamakan pemberian sayuran dibanding buah-buahan, karena citarasa sayuran cenderung langu dan kurang dinikmati bayi. Jikalau terus menerus bayi dikenalkan pada rasa manis, ditakutkan bayi tidak akan menyukai sayuran.

Pada usia 6-9 bulan tekstur makanan sebaiknya makanan cair dan lembut seperti bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran yang dihaluskan. Menginjak usia 10-12 bulan, bayi mulai beralih ke makanan kental dan padat, namun tetap harus bertekstur lunak, seperti aneka nasi tim. Usia 12-24 bulan bayi sudah mulai dikenalkan pada makanan keluarga atau makanan padat namun tetap mempertahankan rasa. Hindari makanan-makanan yang dapat mengganggu organ pencernaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam dan berlemak. Pada masi ini kenalkan finger snack atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies, nugget, atau potongan sayuran rebus atau buah. Ini penting untuk melatih keterampilan dalam memegang makanan dan merangsang pertumbuhan giginya.
Kemudian untuk lebih memahami dan melengkapi pengetahuan mengenai pemberian atau pengenalanan makanan padat kepadan bayi, mengenalkan menu baru, finger food dan antisipasi terhadap tingkah polah bayi yang baru belajar makan. Mengetahui minuman apa yang boleh dan tidak boleh diberikan kepada bayi. Mengatasi anak picky eaters suka memilih-milih makanan, mengatasi anak tidak mau makan anda bisa mengikuti program perawatan bayi dr. Eiyta Ardinasari.
Dalam program ini, selain membahas pengenalan makanan padat kepada bayi, juga di bahas lengkap mengenai perawatan bayi lainnya, seperti bagaimana meningkatkan kecerdasan bayi, Meningkatkan keterampilan fisik, kreatifitas dan kognitif bayi, cara melakukan perawatan bayi yang baik dan benar dari mulai ujung kaki hingga ujung kepala. Selain itu program ini membantu para orang tua untuk mampu mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan umum yang sering ditemui pada bayi seperti demam, diare, muntah, sembelit, kejang demam, batuk pilek, masalah ruam popok termasuk masalah di awal masa kelahiran seperti ikterus, dll. Dan yang lebih penting lagi anda bisa berkonsultasi langsung dengan dr Eiyta Ardinasari secara langsung mengenai segala hal seluk beluk perawatan bayi anda, sehigga dengan demikian makin melengkapai mengenai bagaimana cara perawatan bayi yang baik.

Minggu, 15 November 2015

Pentingnya Air

Manfaat Air Bagi Tubuh

Jangan sepelekan air karena ternyata berfungsi penting bagi kita.
Jangan menyepelekan air karena ternyata air merupakan zat gizi yang memiliki fungsi penting bagi tubuh manusia.

Selain itu, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan air dalam tubuh dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit. Hal itu tentu saja akan membuat hidup Anda menjadi lebih sehat dan nyaman.

Di bawah ini adalah beberapa fungsi air yang diperlukan oleh tubuh.
  • Pembentuk sel dan cairan tubuh. Komponen utama sel adalah air, sebesar 70-85%. Sedangkan dalam sel lemak, kurang dari 10%. Air berperan besar dalam darah (mengandung 83% air), cairan lambung, hormon, enzim, otot, dan juga berguna dalam menjaga tonus otot sehingga otot mampu berkontraksi.
  • Pengatur suhu tubuh. Air dapat menghasilkan panas, menyerap dan menghantarkan panas ke seluruh tubuh sehingga tubuh tetap stabil. Selain itu, juga membantu mendinginkan tubuh melalui penguapan dari paru dan permukaan kulit dengan membawa kelebihan panas keluar tubuh.
  • Pelarut zat-zat gizi lain dan pembantu proses pencernaan makanan. Mulai dari membantu produksi air liur saat makanan di mulut, melarutkan makanan dan membantu melumasi makanan agar masuk ke kerongkongan.
  • Pelumas dan bantalan. Air berfungsi sebagai pelumas atau lubrikan dalam bentuk cairan sendi sehingga sendi dapat bergerak dengan baik dan meredam gesekan antar sendi. Selain itu, air menjadi bantalan tahan getar (shock absorbing fluid cushion) pada jaringan tubuh, seperti otak, medulla spinalis, mata dan kantong amnion dalam rahim.
  • Media transportasi. Membantu pertumbuhan dan regenerasi sel secara efektif (carrier) dan menjadi media berbagai zat dengan sifat dan kutub ion yang berbeda. Selain itu, membantu transportasi oksigen dalam tubuh dan sebagai media transportasi bagi gas karbondioksida saat mengeluarkan napas.
  • Media eliminasi sisa metabolisme. Dengan air, sisa-sisa metabolisme dalam tubuh dikeluarkan melalui saluran kemih, saluran cerna, saluran napas dan kulit. (Ditriana Rahmianti)